10 April 2016

6 Bahaya Keseringan Nonton Drama Korea

By
Drama Korea memang membuai dengan ceritanya yang enak untuk disimak. Namun, ternyata drama Korea juga berbahaya jika terlalu sering ditonton. Drama Mau tau apa-apa aja bahaya keseingan menonton drama Korea, mari kita simak di bawha ini:

1. Terbawa perasaan.
Tak bisa dipungkiri bahwa drama Korea yang banyak digemari di Indonesia adalah drama dengan jalan cerita yang menyedihkan. Walaupun menyedihkan, tetap saja para penikmatnya menonton. Ketika selesai menonton satu episode pastilah masih ingin menonton lagi dan lagi. Pada sutradara film tersebut sukses membuat para penontonnya mengharu biru, tapi tetap menantikannya. Walaupun sering kali plotnya menghadirkan komedi dan pertengkaran atau benci kemudian cinta oleh pemainnya, tetapi sisi melankolis di dramanya pastilah ada dan mampu membuat penontonnya menitikkan air mata. Setelah menontonnya, pipi pasti basah dan mata sembab. Jika kamu begitu menghayatinya, terbawa suasana.

2. Disangka orang gila.
Wah wah hati – hati loh disangka gila sama orang di rumah. Soalnya pas nonton drama korea kita tuh terbawa alur cerita sampe – sampe tanpa sengaja kita ketawa dan bahkan nangis – nangis sendiri karena ceritanya yang begitu dramatis dan mengharu biru kelabu pink jingga ungu.

3. Kebiasaan tidak berubah.
Bagi seorang karyawan, kesempatan nonton drama adalah di malam hari dan hari libur. Kita bisa nonton tanpa iklan dan jam tayang.Pulang kerja langsung nonton drama ,ga sabar nunggu hari libur yang hanya datang seminggu sekali, niat awalnya hanya satu atau dua episode saja karena besok harus kerja, kurang lebih cuma 2 jam. Tapi drama korea mengandung sihir di setiap episodenya, ada hipnotis di setiap adegan, scene atau dialognya, menyebabkan kita ga bisa berhenti kalau belum tamat atau kepaksa berhenti. Tak terkendali hingga bisa nonton sampai pagi. Bisa berhenti sampai disc 1 beres adalah beruntung karena biasanya satu disc hanya 5-6 episode.Paling parah yaitu dari jam 7 malam sampai jam 6 pagi nonton tanpa ngantuk atau lapar, fokusnya adalah kapan drama ini berakhir.2 jam saja hanya jadi niat. Otomatis kita bisa kurang tidur dan terkantuk-kantuk di kantor. Maka dalam hati bertekad kalo pulang kerja langsung tidur. Kenyataannya cerita korea drama terus berputar di kepala dan bisa menyebabkan waktu pulang kerja bukan tidur tapi melanjutkan nonton ke episode selanjutnya sampai tamat atau waktu habis karena mesti kerja lagi. Kalo kamu sudah sampai di titik ini, kecanduan menjadi efek samping yang berbahaya bagi kesehatan dan pekerjaan.WARNING !!!

4. Memberikan harapan kosong.
K-drama cenderung memberikan harapan kosong kepada sebagian remaja yeoja, dengan cerita romantis dan namja tampan, mereka menjadi menetapkan sebuah standar. Standar untuk mendapatkan pacar atau calon suami adalah seperti tokoh di drama tersebut. Ketika, di dunia nyata mereka ga mendapatkan namja seperti itu, mereka berpotensi kecewa.

5. Lupa waktu.
Seperti halnya dengan no 3 tadi. Di beberapa stasiun televisi di Indonesia lagi musim drama korea, ada banyak drama korea yang bisa kita tonton. Ngga tanggung - tanggung dari awal kita bangun pagi sampe lewat tengah malam ada aja jadwal drama yang diputer. wes..wes hati - hati jangan sampe lupa tugas sekolah (wah bahaya banget apalagi kalo gurunya killer), lupa makan, lupa tidur, lupa mandi. (Mimin pernah waktu liburan nonton dari jam 5 subuh ampe subuh lagi Non stop).

6. Kesepian.
Para ahli ini menggunakan sampel pada 316 orang dengan kebiasaan tersebut. 75 persen dari para pastisipan ini mengaku bahwa mereka menggunakan tiga jam sehari untuk menonton TV, 13 persen selama lima jam, dan hanya lima orang yang menonton lebih dari tujuh jam. Hasilnya, mereka menemukan bahwa para pecandu film ini banyak mengalami kesepian, sedih dan hilang kontrol daripada mereka yang tidak suka menonton film berjam-jam. Alasannya, mereka menggunakan TV untuk melarikan diri dari perasaan negatif tersebut. Walaupun menurut mereka film telah berhasil mengobati perasaan negatif tersebut, ternyata mereka hanya merugikan diri sendiri dengan menghindari perasaan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer